Live TV (Kok Nggak Live ?)

Rabu, 19 November 2008

Friendster VS Facebook

Social networking website, mungkin sebutan yang masih asing bagi Anda. Namun tentunya, sebagian besar dari pembaca mengenal Friendster, juga pendatang (relatif) baru Facebook. Manakah yang lebih baik? —B. Setyo Ryanto Keduanya masuk dalam kategori social networking website atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai jaringan sosial. Ini setidaknya dapat membuat Anda tetap mengetahui update berita dan kabar terbaru dari rekan Anda. Berbagi profi le dan foto bahkan video adalah kesamaan inti keduanya. Namun, perbedaaan fi tur dan kemampuan yang ditawarkannya memang terasa. Berikut adalah panduan singkat Facebook (www.facebook.com) dan Friendster (www.friendster.com), sekiranya belum mengenalnya. Situs social networking Facebook diluncurkan pada 4 Februari 2004.

Awalnya Mark Zuckerburg membatasi akses penggunanya hanya untuk kalangan alumni Harvard. Dengan kepopulerannya yang berkembang begitu pesat, akhirnya Facebook terbuka aksesnya untuk umum pada 11 September 2006. Dengan catatan statisitik jumlah member hingga 50 juta pengguna pada Oktober 2007. Sedangkan, Friendster bisa dikatakan sebagai perintis social networking di Internet. Mulai dikembangkan pada tahun 2002 oleh Jonathan Abrams. Disebut sebagai Web of Friends, merupakan hasil gabungan dari Circle of Friends dikombinasi dengan Web of Contacts. Friendster mampu menggabungkan deskripsi data dari pengguna-penggunanya dan mengintegrasikannya dengan relationship data. Ia juga memberikan kalkulasi relationship dan menampilkankannya dengan menarik dan informatif. Fitur: Keduanya memiliki kustomisasi yang memuaskan. Friendster memberikan kemampuan kustomisasi profile, baik dengan gambar/foto, file audio, juga video. Fungsi personalized URL memungkinkan pengguna untuk kustomisasi page sesuai dengan keinginan penggunanya. Jika belum puas dengan fasilitas ini, Anda dapat menggunakan space web blog yang tersedia. Sedikit catatan, untuk layanan Friendster Blog ini tersedia beberapa jenis layanan. Friendster Blogs Free memang dapat digunakan cuma-cuma, namun akan dilengkapi “hiasan” tambahan berupa iklan-iklan. Sedangkan untuk terbebas dari iklan (ad-free), tambahan storage dan bandwidth, kustomisasi desain, dan seterusnya akan membutuhkan biaya tambahan per tahun atau per bulan. Facebook juga memiliki fungsi kustomisasi yang mirip. Untuk upload juga dimungkinkan untuk foto/gambar fi le audio juga video. Beberapa fi tur yang tidak tersedia pada pesaingnya adalah fitur untuk mendapatkan update berita terbaru dari teman di Facebook. Facebook juga memiliki beberapa fitur unik, seperti dukungan untuk mengedit layout halaman profi le dengan melakukan proses drag and drop. Fitur tambahan The Wall dan Poke adalah beberapa fi tur unik, setelah Anda mulai terbiasa dengan fungsi ini. Bahkan Facebook memungkinkan penggunanya untuk memberikan hadiah virtual pada rekan di Facebook, beberapa di antara pilihan gift membutuhkan biaya tambahan. Fungsi poke, yang bahkan oleh Facebook sendiri tidak didefi nisikan secara pasti dan tegas. Mungkin terjemahan bebas yang paling tepat untuk istilah di Indonesia adalah mencolek. Bukan sebuah fungsi khusus yang terlalu signifi kan, namun tetap unik. Untuk privacy control, Facebook memberikan fungsi yang lebih baik dari pesaingnya. Profile Facebook hanya akan dapat dilihat oleh pengguna Facebook yang ada di dalam satu network. Jadi penggunanya tidak lagi perlu khawatir profile Facebook-nya dilihat oleh sembarang orang. Kustomisasi level privacy setting yang lain pun juga masih tersedia. Pemenang: Facebook Kemudahan Penggunaan: Dimulai dari proses registrasi. Facebook memiliki proses sign-up yang terbilang sederhana. Cukup dengan mengisi form standar, tanpa perlu melakukan langkah tambahan, selain melanjutkan aktivasi konfirmasi user account via e-mail. Sedikit berbeda dengan Friendster yang mengharuskan penggunanya untuk mengisikan last name, upload sekurangnya satu gambar/foto, dan mengajak user lain (account e-mail yang lain) untuk tergabung di dalamnya. Pembatasan Facebook untuk hanya dapat melihat profi le lengkap pada network yang sama, sedikit menghambat untuk mencari, melihat profi le untuk mencoba konfirmasi, apakah user tersebut yang Anda kenal. Berbeda dengan Friendster yang memungkinkan untuk mencari user lain dengan beragam cara dan sangat mudah. Mulai dari nama sekolah, kampus, tempat kerja yang sama. Atau dari sekadar penggemar buku yang sama dan seterusnya. Namun sejauh pengalaman kami, untuk mencari dengan tepat dan cepat profile teman pada Friendster adalah dengan memasukan email yang digunakan oleh user Friendster. Atau Anda akan malahan terjebak dengan kegiatan melihat-lihat profile orang lain yang sebenarnya sama sekali tidak Anda kenal. Kecuali Anda benarbenar yakin mempunyai banyak teman yang juga sudah tergabung sebagai pengguna Facebook, penggunaannya akan sedikit merepotkan. Namun jika Anda dan teman-teman sepakat menggunakan social networking website ini, mengajak katakanlah kelompok alumni sekolah atau kampus Anda akan membuat pengalaman dengan Facebook menjadi menyenangkan. Pemenang: Friendster Lain-lain: Kecepatan akses tentunya akan sangat dipengaruhi banyak hal. Koneksi Internet dan konfi gurasi web browser setidaknya ikut menentukan. Potongan halaman iklan yang terdapat pada kedua situs social networking ini juga sedikit banyak mempengaruhi kecepatan loading. Sebagai layanan gratis, sebetulnya keberadaan iklan masih dapat ditoleransi. Keduanya bisa dikatakan sama banyaknya. Untuk Friendster, Anda dapat dengan mudah menghindari browser me-loading iklan-iklan tersebut dengan mudah. Cukup mengandalkan fitur ataupun add-in yang tersedia di web browser Anda. Demikian juga untuk kebanyakan iklan pada Facebook, meskipun tidak (atau setidaknya belum) sebanyak Friendster. Namun, beberapa di antaranya tidak dapat dihindari. Setidaknya dengan fitur browser dan add-in yang tersedia saat kami mengujinya. Penggunaan Marketplace pada Facebook juga masih gratis. Iklan-iklan juga setidaknya tidak mengganggu profi le page. Berbeda dengan Friendster yang mulai terasa didominasi dengan iklan sponsor hampir di setiap halaman. Pemenang: Facebook Kesimpulan Untuk privacy control, Facebook memiliki keunggulan dibandingkan dengan Friendster. Built-in privacy protection yang tersedia pada Facebook setidaknya memang lebih baik dibandingkan dengan beberapa social networking website pendahulunya. Facebook sebenarnya memiliki kemudahan penggunaan yang cukup baik. User interface tersusun dengan cukup baik. Namun hal ini tidak akan terasa, jika Anda belum memiliki network yang kuat di social networking website yang satu ini. Di sini adalah sisi buruk diterapkannya privacy control network yang demikian ketat pada Facebook. Sedangkan sebagai pemain lama, Friendster sudah dikenal dengan lebih baik. Pengguna di Indonesia pun juga kami rasa sudah cukup banyak. Dan tidak sedikit beberapa proxy di lingkungan kerja sudah memblock website social network yang satu ini. Kemudahan dan keragaman cara untuk mencari teman lama dan teman baru dengan interface-nya memang membuatnya mudah digunakan. Kemampuannya ini juga yang membuat tendensi penggunanya lebih sering untuk melihat-lihat profile orang yang tidak dikenalnya secara langsung. Untuk social networking website, tidak ada pemenang yang mutlak. Utamanya dikarenakan hal ini akan sangat tergantung pada jenis dan jumlah komunitas pengguna masing-masing layanan. Jika Anda memang sudah memiliki account di Friendster, tidak perlu serta merta melupakan user account dan password-nya. Friendster masih dapat diandalkan untuk tetap berhubungan dengan teman lama dan mencari teman baru. Namun jika Anda ingin lebih mengenal ataupun keep in touch dengan teman-teman lama Anda, ada baiknya Anda juga memiliki account Facebook. Fitur yang tersedia lebih mudah digunakan untuk mendapatkan update terbaru dari teman Anda.

Google

Pertama kali ada jaringan internet sebuah situs bernama google pun lahir. Pencetus lahirnya google adalah dua orang mahasiswa Standford University, Larry Page dan Sergey Brin. Larry Page lahir pada tanggal 26 Maret 1973 di Lansing, Michigan.
Ketika menjadi seorang siswa di program Ph.D. ilmu komputer Universitas Stanford, Page bertemu Sergey Brin. Bersama mereka menjalankan mesin pencari Google, yang mulai beroperasi pada 1998. Google didasarkan pada teknologi PageRank yang telah dipatenkan, yang mendasarkan pada struktur link - link antar situs web untuk menentukan peringkat suatu situs tertentu. Page masih tetap on leave dari program Ph.D.Dengan terus melakukan penelitian Page menjalankan Google sebagai presiden bersama dengan Brin sampai 2001, ketika mereka merekrut Eric Schmidt untuk menjadi ketua umum dan CEO Google. Page sekarang menjalankan Google sebagai tritunggal bersama dengan Brin dan Schmidt.

Eric Schmidt merupakan lulusan Yorktown High School (Virginia). Setelah lulus dari yorktown Schmidt meneruskan sekolahnya ke Princeton University untuk mendapatkan gelar Bachelor of Science pada bidang studi Electrical Engineering. Pada tahun 1979 Schmidt mendapatkan gelar Master dalam Rekayasa Elektronika dan kemudian diteruskan dengan gelar Ph.D. dalam Ilmu Komputer pada tahun 1982 dari University of California, Berkeley. Schmidt juga bergabung dalam pembuatan lex, sebuah lexical parser dan sebuah alat penting dalam konstruksi compiler. Selain itu ia juga pernah mengajar secara part time di Standford Business School sebagai seorang professor.
Menurut Forbes, Page mempunyai perkiraan kekayaan bersih sebesar AS$12,8 milyar, membuatnya orang nomor 27 terkaya di dunia (satu tempat di belakang pendiri lain Google, Sergey Brin). Pada September 2005 dia dan pendiri Google lainnya, Sergey Brin, membeli sebuah pesawat penumpang yang sangat besar, sebuah Boeing 767, untuk penggunaan pribadi mereka.
Tidak hanya Page dan Sergey saja yang menjadi orang terkaya, tetapi temannya yang lain yaitu Schmidt memulai kariernya dengan beberapa posisi teknis pada perusahaan-perusahaan ICT seperti di Bell Lab, Zilog, dan Laboratorium Ilmu Komputer Xerox di Palo Alto Research Center (PARC). Pada tahun 1983, Schmidt bergabung dengan Sun Microsystems untuk memipin proyek pembuatan Java, namun tak lama kemudian kariernya meningkat menjadi Chief Technology Officer (CTO). Setelah itu pada tahun 1997, Schmidt ditunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO) dari Sun.
Pada saat ini nama Eric E. Schmidt termasuk dalam jajaran orang paling berpengaruh dalam industri Internet. Bahkan pada tahun 2007 yang lalu PC World menobatkan Eric E. Schmidt sebagai orang nomor satu dalam jajaran ‘50 Most Important People on the Web’, selain juga di dalamnya pendiri Google, Lary Page dan Sergey Brin.

Sejarah Internet

Asal mula internet bermula saat negara Rusia pd tahun 1957 (kala itu bernama USSR, Union of Soviet Socialist Republics) meluncurkan satelit buatan bernama Sputnik.USA menyadari akan kemungkinan Rusia untuk mengirimkan rudal nuklir dari satelite tersebut. Karenanya USA membentuk ARPA (Advance Research Projects Agency) untuk membuat sebuah teknologi dalam menangkal kemungkinan serangan rudal dari rusia.Padatahun 1962 the RAND Corporation ditugaskan oleh U.S. Air Force untuk membuat sebuah teknologi baru dalam komunikasi, konsep teknologi kmnks ini adalah; pesan harus dibuat dalam bentuk paket digital, masing2 paket tersebut haruslah dapat dikirimkan secara mandiri, jika paket pesan gagal dikirimkan ke tujuannya, maka pengirim harus tahu akan hal ini, paket pesan harus bisa di kirimkan kembali ke tujuan yang lain. Tahun 1972 ARPANET berubah nama menjadi DARPA (Devence Advance Research Projects Agency) dan tahun 1975 berubah lagi menjadi DARPANET karena saat itu DARPA juga difungsikan untuk publik sebagai bisnis jaringan.

Tahun 1983 peneliti dari Winconsin membuat DNS (domain name system) agar dapat dengan mudah mengingat alamat komputer daripada mengingat alamat Internet Protocol (IP) yang digunakan untuk penamaan alamat komputer. Dengan teknologi DNS ini, maka untuk pertama kalinya sebuah komputer dengan alamat Internet Protocol (IP) 144.163.21.141 diubah menjadi my.cool.unix.box dan dapat diakses oleh pengguna internet lainnya. Tahun 1984, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu DARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antaar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja.Di tahun yang sama lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika. Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini Internet terdiri atas lebih dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70 negara di 7 benua). Sekitar 25 juta orang dapat saling mengirimkan pesan melalui Internet dan jaringan-jaringan lain terhubung dengannya. Pemakaiannya sudah bukan murni untuk riset saja, tetapi mencakup kegiatan sosial, komersial (melalui jaringan antar komersial bernama CIX), dan budaya dan lain-lain.